🔰 Niat Puasa Ustadz Ammi Nur Baits Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah ✅ Pertama, dari mana asal melafalkan niat? Keterangan yang kami pahami, munculnya anjuran melafalkan niat ketika beribadah, berawal dari kesalah-pahaman terhadap pernyataan Imam As-Syafi’i terkait tata cara shalat. Imam As-Syafi’i pernah menjelaskan: الصَّلَاةِ لَا تَصِحُّ إلَّا بِالنُّطْقِ “….shalat itu tidak sah kecuali dengan an-nuthq.” (Al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 3:277) An nuthq artinya berbicara atau mengucapkan. Sebagian Syafi’iyah memaknai an nuthq di sini dengan melafalkan niat. Padahal ini adalah salah paham terhadap maksud beliau rahimahullah. Dijelaskan oleh An Nawawi bahwa yang dimaksud dengan an nuthq di sini bukanlah mengeraskan bacaan niat. Namun maksudnya adalah mengucapkan takbiratul ihram. An-Nawawi mengatakan, قَالَ أَصْحَابُنَا غَلِطَ هَذَا الْقَائِلُ وَلَيْسَ مُرَادُ الشَّافِعِيِّ بِالنُّطْقِ فِي الصَّلَاةِ هَذَا بَلْ مُرَادُهُ التَّكْبِيرُ
(kutipan Sujiwo Tejo di ILC tvone) Oleh: Abu lintang Kalo Pancasila ada, maka tak ada lagi radikal radikul, terorisme, khilafah. Sebab sila pertama. Menjamin semua anak bangsa menjalankan agamanya dengan sebaik baiknya. Kalo Pancasila ada, maka tak ada perlakuan yang melecehkan kitab suci, antar suku, umat , ras dan golongan, karena rakyat bangsa ini saling memanusiakan Manusia dengan adab yang baik. Kalo Pancasila ada, tak ada pengajian yang di bubarkan, tak ada rumah ibadah yang di bakar, tak ada suku bangsa yang terusir dari bumi NKRI, karena semua satu, dalam Bineka tunggal Ika. Kalo Pancasila ada, tak akan ada kisruh pilkada, pileg, bahkan Pilpres, tak akan ada lagi demo di jalanan, karena semua keputusan dan kebutuhan rakyat terwakili di parlemen, semua kebijakan dan perbedaan politik di selesaikan dengan musyawarah mufakat. Kalo Pancasila ada, tak ada rakyat yang miskin, lapar, menderita, karena bangsa ini kaya raya. Tak ada lagi salah tangkap, ma