Langsung ke konten utama

DEN BAGUSDEN BAGUS TAHI MABUL


Pada saat masih kanak-kanak, Pak Harto pernah punya julukan yang cukup membuat beliau sangat jengkel, yaitu Den Bagus Tahi Mabul. Memang bagi orang Jawa julukan ini sungguh sangat menjengkelkan. Hal ini beliau ceritakan dalam Otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan Dan Tindakan Saya.

...
Saya ingat terus kepada seseorang yang jelek rupanya, mrongos dan mengece, mencemooh saya. Ia itu teman main gundu. Tetapi umurnya sudah lebih tua daripada saya. Ia mengajak teman-teman yang lain agar mengece saya. Mereka memanggil-manggil saya dengan sebutan "Den Bagus Tahi Mabul" (tahi kering), karena ada hubungan "Sentono", pengawas Keraton, maka Mbah Notosudiro (buyut Pak Harto) dan Ibu Sukirah (Ibunda Pak Harto) masih dipanggil Den. Begitu juga saya sering dipanggil Den. Padahal saya sendiri tidak mau dipanggil begitu.

...
Waktu itu saya berumur delapan tahun dan punya pikiran barangkali ia iri hati. Barangkali ia mengejek saya dan berfikir, mengapa saya anak orang melarat dipanggil-panggil Den juga. Saya jadi merasa sedih. Saya sebagai orang yang tidak punya, masih juga diejeknya. Tetapi saya tidak mengadu kepada siapa pun sewaktu mengalami kejadian ini.

#MengenangPakHarto
#BapakPembangunan TAHI MABUL

Pada saat masih kanak-kanak, Pak Harto pernah punya julukan yang cukup membuat beliau sangat jengkel, yaitu Den Bagus Tahi Mabul. Memang bagi orang Jawa julukan ini sungguh sangat menjengkelkan. Hal ini beliau ceritakan dalam Otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan Dan Tindakan Saya.

...
Saya ingat terus kepada seseorang yang jelek rupanya, mrongos dan mengece, mencemooh saya. Ia itu teman main gundu. Tetapi umurnya sudah lebih tua daripada saya. Ia mengajak teman-teman yang lain agar mengece saya. Mereka memanggil-manggil saya dengan sebutan "Den Bagus Tahi Mabul" (tahi kering), karena ada hubungan "Sentono", pengawas Keraton, maka Mbah Notosudiro (buyut Pak Harto) dan Ibu Sukirah (Ibunda Pak Harto) masih dipanggil Den. Begitu juga saya sering dipanggil Den. Padahal saya sendiri tidak mau dipanggil begitu.

...
Waktu itu saya berumur delapan tahun dan punya pikiran barangkali ia iri hati. Barangkali ia mengejek saya dan berfikir, mengapa saya anak orang melarat dipanggil-panggil Den juga. Saya jadi merasa sedih. Saya sebagai orang yang tidak punya, masih juga diejeknya. Tetapi saya tidak mengadu kepada siapa pun sewaktu mengalami kejadian ini.

#MengenangPakHarto
#BapakPembangunan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia dan Bangsa Arab

Jasa Para Habaib dan keturunan Arab Bagi Indonesia... Terlalu banyak jasa keturunan Arab di Indonesia. Mereka berjuang dengan semangat anti Imperialisme dan penjajahan, karena tidak sesuai dg nilai-nilai dalam Alqur'an. Jadi kalau ada orang yang memprovokasi tentang keturunan Arab, patut dipertanyakan jiwanya, apalagi orang itu punya nama berbau arab. Tidak ada yang sangat membenci arab kecuali bangsa yahudi dan anteknya. Karena kecemburuan sejarah, nabi terakhir yang ditunjuk dan dipilih Allah adalah bangsa Arab. 3 hal dilarang membenci Arab. 1. Islam lahir di Arab 2. Rasulullah lahir di Arab 3. Kitab suci Alqur'an dg bahasa Arab dan bahasa surga ialah bahasa Arab Negara Pertama Yang mengakui Kemerdekaan Indonesia adalah negara Arab Mesir dan Palestina... Author:Abu Haidar

*Prof. Dr. HR. Sudradjat* Aktifis PII, KAPPI, KAMI periode 1965-1967.

SURAT PRIBADI UNTUK PRABOWO, BPN DAN TIMSES 02 Assalamualaikum Wr. Wb. Menimbang kejadian ahir2ini yaitu sikap KPU dan Bawaslu yang samasekali tidak menggubris protes ribuan kasus kecurangan2 Pilpres, misteri terbunuhnya ratusan petugas KPPS dalam waktu bersamaan. Dipertajam lagi dengan pernyataan Jend. GATOT NM, tentang pelimpahan senjata yang ada di gudang TNI ke Polri, pengiriman 280 senjata baru,  setelah sebelumnya pengiriman 5000 senjata Penghancur tank untuk Polri. Maka sewajarnya perlu dicurigai adanya manuver yang sistematis oleh Rezim Now yaitu : 1. Sepertinya situasi politik sekarang ini sudah hamil tua, dan puncaknya akan terjadi tanggal 22 Mei 2019. Karena pada waktu itu, kekuatan militer  Rezim sudah rampung untuk siap perang total seperti yang dituturkan Jend. Muldoko. 2. Pada tanggal tersebut Rezim akan mengumumkan kemenangannya berdasarkan C1 aspal. Tanpa menggubris samasekali real count dari BPN Prabowo Sandi, TNI, dll. Ini sebenarnya sudah kudeta terhadap si

Falsafah Bangsa

Saat kau mulai melupakan leluhurmu, melupakan tanah tempatmu dilahirkan, dibesarkan, dan mencari penghidupan, saat itulah kemunduranmu dimulai. Dan saat kau mulai dengan sengaja mencampakkan dan menghina kebijaksanaan leluhurmu sendiri, bencana tengah mendekatimu. Kau ibarat sebuah rumah tanpa fondasi, sebatang pohon tanpa akar. Bersiap-siaplah untuk tumbang! Inilah yang sedang terjadi di negeri ini. Rumah kita saat ini tengah goyah karena ulah penghuninya sendiri. Jika kita tidak segera sadar, rumah ini akan segera roboh. . Akan tetapi, ketahuilah, leluhur kita tak akan membiarkan bangsa ini punah. Akan datang suatu masa, generasi baru yang lebih sadar-diri memimpin bangsa ini dan menggantikan generasi tua yang tak mampu menjaga dan merawat rumahnya sendiri. Akan datang suatu masa ketika rimbun gulma disiangi dari hamparan padi, Jawan dicerabut dari Jawa! . Lukisan: V.A. Sudiro