Langsung ke konten utama

SEMALAM DI RUMAH KERTANEGARA



*Tb Ardi Januar

Kemarin usai menjadi narasumber membahas hasil quick count di salah satu televisi swasta, saya langsung merapat ke kediaman Pak Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan.

Kondisi sangat ramai. Susah cari parkir. Banyak pendukung dari berbagai penjuru merapat ingin melihat langsung Prabowo-Sandi. Belum lagi wartawan lokal dan luar negeri yang sudah berkumpul sedari pagi.

Begitu masuk rumah Kertanegara, suasana hangat dan kekeluargaan sangat dirasakan. Tidak ada ketegangan seperti yang dituduhkan gerombolan ahli fitnah. Canda tawa menghiasi rumah Kertanegara malam itu.

Para politisi dan petinggi dari partai koalisi nampak asyik berdiskusi ditemani secangkir kopi. Para ulama seperti Ustadz Bachtiar Natsir, Slamet Ma'arif, Ustadz Sambo, Ustadz Deri dan lain-lain terus meneduhkan suasana dengan dzikirnya. Sementara Babeh Haikal Hassan telat datang.

Para milenial seperti putra sulung Ahmad Dhani, Algazali, juga asyik ngobrol dengan para milenial lainnya di sudut berbeda. Sementara sejumlah aktivis prodem juga berkumpul di halaman depan rumah sambil ngebul. Saya melihat ada Rizal Ramli, Jumhur Hidayat, Natalius Pigai, Said Iqbal, Zeng Wei Jian, eks pentolan Forkot Sangap Surbakti, dan lain-lain.

Saya juga melihat Mpok Nur sedang asyik berbincang dengan emak-emak yang lain. Ada Bu Titiek, Bu Rahmawati, Bu Maryani, Mbak Neno, Mulan Jameela, Nina Ramsi dan emak-emak lainnya.

Tapi malam itu saya belum melihat Sandi. Setelah saya tanya ke sejumlah orang dekatnya yang ada di situ, ternyata Sandi sedang bedrest dan diurut di kamar atas. Sandi hari itu sedang tidak fit. Meski demikian, Sandi sempat bergabung dan ngobrol bersama mereka.

Saya maklum. Selama kampanye Sandi menjadi manusia tanpa jeda. 1500 titik dikunjungi. Lari, basket dan berenang tak pernah bolos. Saat hari tenang tiba, dia memilih pergi umroh. Jadi, wajar rasanya jika Sandi tertidur lelap saat itu. Prabowo beri kamar khusus kepada Sandi. Dia tak mau Sandi terganggu.

Prabowo sesekali keluar ruangan menyapa kami. Bahkan, sambil menggendong Bobby The Cat, dia melihat perkembangan kondisi Sandi ke kamar atas. Prabowo sangat care kepada Sandi.

Saya tidak melihat ketegangan di raut wajah Prabowo. Dia tampak santai dan rileks. Sesekali dia lemparkan canda. Tidak seperti dugaan orang atau kabar-kabar yang diembuskan di luar sana.

Di malam itu juga Prabowo tampil ke publik dan memaparkan raihan angka sementara berdasarkan laporan C1 di lapangan. Dari data 300 ribu lebih TPS, Prabowo-Sandi masih unggul dengan raihan di atas 60 persen.

Prabowo ingin publik tidak tergiring oleh framing yang dilakukan lembaga quick count di televisi yang hanya bersumber dari ribuan TPS saja tanpa memaparkan sumbernya dari TPS mana. Prabowo ingin pemilu 2019 berjalan dengan penuh kejujuran, tanpa kecurangan dan kebohongan.

Usai menggelar jumpa pers, Prabowo bergerak ke Hambalang untuk beristirahat. Selang sekitar satu jam kemudian giliran Sandi yang bergegas meninggalkan rumah Kertanegara ditemani Mpok Nur. Dengan muka baru bangun tidur dan koyo yang menempel di leher, Sandi tetap menebar senyum, menyalami dan menyemangati para pendukung.

Jadi kabar Prabowo dan Sandi pecah kongsi adalah hoax dan fitnah belaka. Tim 02 tetap solid. Prabowo dan Sandi sangat harmonis. Tidak ada ekspresi menegangkan dari keduanya. Bagaimana logikanya Sandi diusir dari Kertanegara, sementara Sandi yang pulang belakangan...?

Bisa jadi isu Prabowo-Sandi pecah kongsi digaungkan dengan tujuan untuk mendegradasi moral para pendukung. Di saat seperti inilah, pendukung harus tetap solid mengawal raihan suara. Jangan terprovokasi, jangan terpecah belah dan tetap satu barisan.

Menang atau kalah bagi saya urusan belakangan. Kita semua sudah terlatih menghadapi demokrasi. Yang penting pemilu ini harus berlangsung dengan jujur, tanpa manipulasi dan kecurangan. Itu yang harus kita kawal.

Jangan biarkan pemilu yang sudah menelan 25 triliun anggaran dibuat gaduh oleh segelintir lembaga quick count yang pernah diundang makan malam oleh istana. Kita tunggu keputusan KPU sebagai wasit pertandingan. Kepada para relawan, tetap jaga suara di lapangan dan laporkan segala bentuk kecurangan.

Sekian...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia dan Bangsa Arab

Jasa Para Habaib dan keturunan Arab Bagi Indonesia... Terlalu banyak jasa keturunan Arab di Indonesia. Mereka berjuang dengan semangat anti Imperialisme dan penjajahan, karena tidak sesuai dg nilai-nilai dalam Alqur'an. Jadi kalau ada orang yang memprovokasi tentang keturunan Arab, patut dipertanyakan jiwanya, apalagi orang itu punya nama berbau arab. Tidak ada yang sangat membenci arab kecuali bangsa yahudi dan anteknya. Karena kecemburuan sejarah, nabi terakhir yang ditunjuk dan dipilih Allah adalah bangsa Arab. 3 hal dilarang membenci Arab. 1. Islam lahir di Arab 2. Rasulullah lahir di Arab 3. Kitab suci Alqur'an dg bahasa Arab dan bahasa surga ialah bahasa Arab Negara Pertama Yang mengakui Kemerdekaan Indonesia adalah negara Arab Mesir dan Palestina... Author:Abu Haidar

*Prof. Dr. HR. Sudradjat* Aktifis PII, KAPPI, KAMI periode 1965-1967.

SURAT PRIBADI UNTUK PRABOWO, BPN DAN TIMSES 02 Assalamualaikum Wr. Wb. Menimbang kejadian ahir2ini yaitu sikap KPU dan Bawaslu yang samasekali tidak menggubris protes ribuan kasus kecurangan2 Pilpres, misteri terbunuhnya ratusan petugas KPPS dalam waktu bersamaan. Dipertajam lagi dengan pernyataan Jend. GATOT NM, tentang pelimpahan senjata yang ada di gudang TNI ke Polri, pengiriman 280 senjata baru,  setelah sebelumnya pengiriman 5000 senjata Penghancur tank untuk Polri. Maka sewajarnya perlu dicurigai adanya manuver yang sistematis oleh Rezim Now yaitu : 1. Sepertinya situasi politik sekarang ini sudah hamil tua, dan puncaknya akan terjadi tanggal 22 Mei 2019. Karena pada waktu itu, kekuatan militer  Rezim sudah rampung untuk siap perang total seperti yang dituturkan Jend. Muldoko. 2. Pada tanggal tersebut Rezim akan mengumumkan kemenangannya berdasarkan C1 aspal. Tanpa menggubris samasekali real count dari BPN Prabowo Sandi, TNI, dll. Ini sebenarnya sudah kudeta terhadap si

Falsafah Bangsa

Saat kau mulai melupakan leluhurmu, melupakan tanah tempatmu dilahirkan, dibesarkan, dan mencari penghidupan, saat itulah kemunduranmu dimulai. Dan saat kau mulai dengan sengaja mencampakkan dan menghina kebijaksanaan leluhurmu sendiri, bencana tengah mendekatimu. Kau ibarat sebuah rumah tanpa fondasi, sebatang pohon tanpa akar. Bersiap-siaplah untuk tumbang! Inilah yang sedang terjadi di negeri ini. Rumah kita saat ini tengah goyah karena ulah penghuninya sendiri. Jika kita tidak segera sadar, rumah ini akan segera roboh. . Akan tetapi, ketahuilah, leluhur kita tak akan membiarkan bangsa ini punah. Akan datang suatu masa, generasi baru yang lebih sadar-diri memimpin bangsa ini dan menggantikan generasi tua yang tak mampu menjaga dan merawat rumahnya sendiri. Akan datang suatu masa ketika rimbun gulma disiangi dari hamparan padi, Jawan dicerabut dari Jawa! . Lukisan: V.A. Sudiro